Perlukah HR meminta kandidat mengisi ulang form?

Form isian custom yang disediakan oleh recruiter telah menjadi polemik di banyak kalangan. Ada yang menilai itu sebagai tindakan yang sia-sia, karena toh datanya sudah ada di CV. Ada yang melihat itu sebagai buying time kandidat ketika datang sesi interview. Ada yang bilang itu merepotkan, karena beberapa halaman form isian harus ditulis tangan.

Disisi lain, ada yang tidak mempermasalahkan itu, tapi yang dipermasalahkan adalah kapan form tersebut di isi. Form isian custom idealnya diisi ketika akan Interview, bukan di tahap pertama.

Form isian custom biasanya di desain oleh recruiter untuk lebih membantu user/interviewer mengenali kandidat tanpa harus bertanya untuk pertanyaan-pertanyaan standar yang bisa ditulis secara singkat, tinggal nantinya kalau butuh pendalaman, user akan menanyakannya untuk menggali lebih dalam, jadi pertanyaan interview lebih berkualitas.

Ketika kandidat tidak berkenan mengisi, dengan alasan apapun, itu menjadi salah satu seleksi juga, bahwa mungkin nantinya ketika sudah bekerja, akan berat kalau diminta untuk mengisi form serupa dalam konteks yang lain.

Jalan tengah yang bisa diambil agar tidak membuang waktu kandidat untuk mengisi tapi juga meningkatkan kualitas interview adalah

1# kandidat diminta mengisinya beberapa hari sebelum hadir di sesi interview (dalam bentuk softcopy, atau di cetak mandiri)

2# Tidak berisi pertanyaan yang jawabannya merepotkan. Misal gambar struktur organisasi pada pekerjaan sebelumnya. Pertanyaan ini dapat diganti dengan jumlah tim yang dia kelola dan jumlah atasan sampai dengan level CEO.

3# Untuk mengisi form custom, sebaiknya kandidat sudah minimal pada tahapan kedua. Pada tahapan pertama, recruiter cukup berpegang pada CV

#OptimasiKerja
#OptimasiBisnis
#manajemen

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top