HC-AAS (Human capital as a services) Disrupsi divisi HC

Dalam perkembangan zaman, divisi HC (Human Capital) bisa jadi invalid dan berpotensi dilikuidasi alias tidak diperlukan dalam struktur organisasi perusahaan. Benarkah demikian? Mari kita coba lihat.

Dulu software hanya tersedia dalam bentuk keping cakram CD/DVD yang didistribusikan secara fisik. Perkembangan berikutnya, software tersedia dalam file yang bisa didownload di website penyedia aplikasi untuk bisa di install di komputer lokal.

Dengan perkembangan internet dan cloud yang semakin luas, saat ini banyak tersedia software yang bisa langsung dipakai tanpa harus install di komputer lokal maupun server. Format SAAS-Software as a services, yang mengubah pola penyebaran/deployment sebagian system software.

Contoh SAAS yang bisa mudah kita temui adalah Google Workspace (gmail, gdocs, gdrive, dst), Office Online 365, dan banyak layanan siap pakai lainnya yang tidak membutuhkan pengguna untuk melakukan instalasi.

Begitu juga dengan Divisi HC, saat ini sedang terkena disrupsi berupa layanan-layanan HC-AAS. Sebenarnya sudah banyak sekali tugas Divisi HC yang tersedia layanan pihak ketiganya.

Contoh:
1# Recruitment services dengan berbagai nama dan istilah: Talent hunter, Head Hunter, Geek Hunter, dst

2# Assessment services baik untuk kepentingan rekrutmen, promosi, mutasi, maupun perencanaan personel

3# Payroll services sudah umum digunakan, biasanya layanan payroll kalau data kehadiran dan data personel sudah terintegrasi dalam satu platform yang sama. Dari tim HC tinggal mengirimkan additional benefit yang diberikan secara ad hoc (tambahan/bonus), sisanya akan dikerjakan oleh vendor. Nanti user tinggal melakukan approval pembayaran dalam platform internet banking.

4# Training services. Training merupakan HC-AAS yang mungkin paling tua, karena keterbatasan trainer maupun knowledge pada subject tertentu, biasanya perusahaan mengirim timnya untuk mengikuti Seminar

5# Konseling. Layanan yang pada masa saat ini sedang hype. Kesehatan mental yang menjadi penting membuat layanan konseling menjadi salah satu HC-AAS yang relevan pada saat ini.

Jadi, kemudian apa yang dilakukan Divisi HC kalau banyak fungsi sudah diambil alih oleh layanan HC-AAS?

Ya mungkin tinggal mengurusi hal-hal yang sangat spesifik dan terkait langsung dengan perusahaan, misal onboarding dan penilaian kinerja

Apa sih benang merah dari HC-AAS ini? Keinginan bisnis untuk lebih fokus pada corenya dan melakukan transformasi dari HC as Capex (karena menggaji orang dan investasi) menjadi HC as Opex (menjadi beban operasional bulanan).

Disisi lain, HC-AAS ini telah menumbuhkan layanan baru untuk mengelola HC secara parsial dan kemudian berkembang menjadi mengelola semua aspek.

Jadi, masih perlu kah ada HC internal ?

#OptimasiKerja
#OptimasiBisnis
#Manajemen

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top