Sifat Aset (apapun bentuknya) adalah nilai dan/atau posisinya bisa berubah : bisa naik nilainya, turun nilainya, kena depresiasi tahunan, dikenakan kebijakan write off, dihibahkan keluar organisasi, diubah peruntukannya, dst
Kembali ke definisi awal SDM sebagai aset. Nilai SDM nilainya naik kalo di beri training/pelatihan/coaching/tugas belajar . Sebaliknya, SDM nilainya akan turun kalau tidak mau belajar, tidak mengaktualisasi diri dengan perkembangan terkini, maupun tidak open minded.
Ketika nilai SDM naik, maka dia bisa dipromosikan, dimutasikan ke tempat yang membutuhkan skill yang lebih
Ketika SDM sudah tidak relevan lagi, seperti layaknya aset, maka akan diubah peruntukannya (pindah posisi), di ganti fungsinya (job/rolenya) maupun dikeluarkan dari organisasi (layoff).
Tentunya masing-masing perusahaan juga sudah memikirkan plus minusnya, karena layoff juga ada biayanya, dari sisi pegawai apapun posisinya mulai dari paling bawah hingga paling atas sama-sama berpeluang untuk di layoff, karena sama-sama pegawai.
Jadi setelah tahu kenyataan SDM adalah Aset perusahaan, kita harus ngapain?
Yang bisa pegawai lakukan adalah menjaga agar dirinya dan skillnya tetap relevan dengan roadmap perusahaan (termasuk jika harus berganti posisi dan belajar skill baru). Belajar dan open minded menjadi hal yang mutlak dan harus terus di praktekkan