Storytelling yang awalnya mengena… makin sering dibaca, makin kehilangan rasa. Kenapa bisa begitu?
Minggu lalu membaca postingan story telling keren. Menggugah. Terlihat dari respon audiens yang ramai dan positif.
Kemarin baca postingan dengan gaya yang sama, kok biasa. Hari ini baca lagi, kok hambar ya, padahal orang dan gaya penulisan sama.
Saya jadi paham dari sudut pembaca, konsistensi penulis tidak sepenuhnya efektif dan sesuai untuk pembaca.
Jadi saya mencoba konsisten… untuk tidak konsisten. Tidak konsisten dengan 1 gaya komunikasi, tapi topik nya tetap konsisten: People, efisiensi, optimasi, manage team, manage business.
Postingan ini juga nggak terlalu berbobot sih, kalo mau berbobot ikut training aja. Tapi kalau cari tempat training, pastikan beneran training.
Kemarin terhipnotis ikut kelas “Masterclass”, ternyata setelah masuk zoom pesertanya 150 orang. “Inimah webinar, bukan training”.
Penonton kecewa, kalo udah kecewa selamat tinggal repeat order, yang ada malah resonansi negatif.