Skip to content
Home » Pernah lihat tim yang sibuk, tapi hasilnya nol besar?

Pernah lihat tim yang sibuk, tapi hasilnya nol besar?

Pernah lihat tim yang sibuk, tapi hasilnya nol besar?
Pernah lihat tim yang sibuk, tapi hasilnya nol besar?

Ini cara objektif menilainya pakai 4 kuadran.

Gambar dibawah saya dapatkan saat assesment dengan konsultan external untuk improvement organisasi. Mirip dengan gambar 4 kuadran yang sering beredar dengan berbagai versinya.

Versi ini fokus pada :
1. seberapa keras dia bekerja sesuai SOP (performance)
2. berapa dampak pada bisnis perusahaan.
Konteksnya adalah penilaian kinerja berbasis framework (KPI/BSC/OKR/Metode lain)

Pernahkah Anda menemukan orang yang bekerja sangat keras, tapi dampak terhadap bisnis sangat kecil?
Atau orang yang sangat beruntung,  Kerja dikit, tapi impact-nya luar biasa?seperti sniper.

Sebelum itu, kita perlu tahu ada banyak aliran pengukuran kinerja.

1. Aliran Output/Proses

Ini sangat terlihat di pemerintahan. Indikator kinerja = kegiatan terlaksana & ada laporan. Pada Adopsi ini, biasanya perusahaan sudah ada dokumen, tapi tidak di implementasikan dengan presisi.

2. Aliran Impact/Outcome/Dampak

Umkm, startup dan swasta terutama Bisnis yang belum stabil / belum ada SOP dan sistem kerja. Mantra aliran ini : “Pokoknya”, “Yang Penting”, “Asal Berhasil”.
Contoh:
– Terserah usahamu, yang penting ada barang terjual, targetmu sekian.
– Pokoknya kita harus kirim 50 penawaran bulan ini

Tapi ada juga bisnis yang sudah memiliki SOP tapi tetap menerapkan, biasanya untuk tim sales.

3. Aliran Hybrid/Akad Pekerjaan

Aliran terakhir ini menggabungkan antara output/proses dan Impact/Outcome/Dampak. Business owner/manajemen biasanya sudah memahami “sistem” perlu dijalankan sehingga tidak tergantung pada beberapa orang top performer. Cocok untuk bisnis yang mau scalable dan sistematis.

Mengapa ini penting?

Bayangkan ada top performer yang sakit, akankah kinerja perusahaan harus drop?
Jika Top Performer tiba-tiba mengajukan resign, cukupkah 1 bulan mencari penganti yang setara?

Jika masih takut dengan 2 hal diatas, anda harus menjalankan sistem.

Lalu apa hubungannya dengan gambar diatas?

1. Setiap pegawai harus punya “Akad” dengan perusahaan dalam kontrak kerja, yang memuat:
– Tugas yang harus dikerjakan
– Benefit yang didapatkan
2. Setiap pegawai harus memberi dampak nyata bagi perusahaan.
3. Ada pegawai yang memiliki tugas, tapi tugas tersebut tidak memberi dampak nyata bagi perusahaan. Ini adalah beban, istilahnya “Numpang Hidup”

Agar lebih jelas, ini contoh tugas -> dampak:
Canvasser : Visit Toko -> Penjualan Barang
Sales : Visit client -> Kontrak SPK
Marketing : Buat campaign -> Dapat Prospek

Contoh Relasi 4 Kuadran

Golden Guy Canvasser : Visit 100% list toko, Capai 100% target jualan
Good Guy Canvasser : Visit 100% list toko, Capai 50% target jualan
Lucky Guy Canvasser : Visit 50% list toko, Capai 100% target jualan
Bad Guy Canvasser : Visit 50% list toko, Capai 50% target jualan

Kalau kamu jadi owner atau manager:
– Haruskah semua tipe Canvasser dibayar sama?
– Siapa yang paling layak naik jabatan duluan?

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *