Skip to content

Divisi HR, Masihkah diperlukan?

Dalam perkembangan zaman, divisi HR bisa jadi invalid dan berpotensi dilikuidasi alias tidak diperlukan dalam struktur organisasi perusahaan. Benarkah demikian? Mari kita coba lihat.

Bidang pengelolaan SDM telah mengalami banyak perubahan sejak puluhan tahun yang lalu, sejauh yang coba saya cari, ini evolusinya:

1. Bagian Personalia
Periode: s/d Tahun 70-an
Fokus yang dikelola lebih ke administrasi kepegawaian, gaji dan absensi. Fungsinya lebih banyak di arah administratif.

2. HR (Human Resources)

Periode: s/d Tahun 80-an
Sesuai dengan namanya, pada periode ini pegawai dianggap sebagai salah satu Sumber Daya/Resources/Asset seperti halnya mesin dan bangunan. Fungsinya sudah mulai ada penambahan untuk melakukan rekrutmen agar mendapatkan SDM yang bagus dan melakukan pelatihan untuk meningkatkan nilai dari SDM agar berkontribusi pada proses bisnis perusahaan.

3. HRD (Human Resources Development)
Periode: s/d Tahun 90-an
“Development” menjadi keyword pada masa ini pengembangan SDM sudah lebih lebar ke arah: Karier, Kompetensi, Leadership

4. HC (Human Capital)
Periode: Sejak tahun 2000-an
Human Capital berarti manusia sebagai Modal yang akan bisa memberikan nilai tambah jika dikembangkan.
Pada masa ini, mulai muncul beberapa term seperti Talent management, ROI Training, Investasi SDM, HRIS.

Outsourcing sudah mulai banyak diterapkan, seiring dengan legal formal UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

5. People Operations

Periode: Sejak tahun 2010-an
Banyak diterapkan di perusahaan teknologi & startup seiring dengan cara-cara baru bekerja dan mengelola manusia.
Pendekatan baru berbasis Agile, penerapan aplikasi dan tools canggih, Data-driven, Employee experience, Work-Life-Balance, Company Culture.

HR bukan hanya unit administratif, tapi sudah menjadi Business Partner, maka muncul role HRBP.

Sudah muncul juga outsourcing services HR berbasis proses, bukan hanya berbasis penempatan orang. Misalnya services end to end rekrutmen, assesment suksesi kepemimpinan, layanan pengelolaan penggajian.

6. People & Culture
Periode: Sejak tahun 2020-an
Evolusi lanjutan dari People Operation dengan tambahan penguatan: Company culture, company value, kebahagiaan pegawai. People sudah menjadi bagian besar dari perusahaan bukan sekadar resources atau capital.

Penerapan Leader as Coach juga cukup massive, mengingatkan lagi bahwa peran coaching sesungguhnya ada di leader masing-masing bukan HR.

Sudah banyak penyedia jasa yang menawarkan end-to-end HR Services dari mulai rekrutmen, onboarding, training, development, assesment, compensation & benefit, sampai pengelolaan kinerja. Menjadikan perusahaan memiliki banyak opsi menjadikan HR sebagai CAPEX saja, CAPEX-OPEX, atau OPEX saja.

Ditambah lagi dengan adopsi AI yang sudah semakin kencang, jadi sekarang apa tugas Divisi HR?

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *