Tidak dapat dipungkiri bahwa tahapan wawancara dengan HRD dan user merupakan langkah penting dalam proses seleksi karyawan. Kedua tahapan tersebut saling melengkapi satu sama lain dan tidak dapat menjadi pengganti satu dengan yang lain.
Untuk dapat diterima dalam pekerjaan, seorang calon karyawan harus memenuhi persyaratan teknis yang diharapkan oleh user serta memiliki sikap yang sesuai dengan budaya dan nilai-nilai perusahaan yang diperhatikan oleh HRD.
Memiliki keahlian teknis yang mumpuni saja tidak cukup untuk diterima dalam suatu pekerjaan. Meskipun seseorang memiliki kemampuan yang sangat baik dalam bidang teknis, sikap dan perilaku yang arogan dapat menjadi hambatan dalam mendapatkan pekerjaan.
Oleh karena itu, selain memiliki keahlian teknis yang memadai, seorang calon karyawan juga perlu menunjukkan sikap yang baik, seperti rendah hati, kerjasama, dan kemampuan komunikasi yang baik.
Jika seseorang memiliki sikap yang arogan atau tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, kemungkinan besar mereka tidak akan diterima oleh user.
Di samping itu, aspek budaya juga merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam proses seleksi karyawan. Setiap perusahaan memiliki budaya yang berbeda-beda, sehingga penting bagi calon karyawan untuk memahami dan dapat menyesuaikan diri dengan budaya perusahaan yang sedang melamar.
Hal-hal seperti cara menyapa sesama rekan kerja (apakah menggunakan panggilan “ibu/bapak” atau “mas/mbak/bang”), cara berbicara, cara berpakaian, dan bahkan kebiasaan merokok dapat menjadi perhatian penting dalam menilai kesesuaian seorang calon dengan budaya perusahaan.
Meskipun terkadang terlihat sepele, hal-hal kecil seperti itu dapat memberikan dampak besar dalam menciptakan kesan positif atau negatif pada user. Kesesuaian budaya antara calon karyawan dan perusahaan juga dapat mempengaruhi kinerja dan integrasi mereka dalam tim kerja.
Oleh karena itu, sangat penting bagi calon karyawan untuk memperhatikan aspek sikap dan budaya dalam proses seleksi, selain fokus pada pengembangan keahlian teknis mereka.
Dalam kesimpulannya, proses seleksi karyawan melibatkan pertimbangan terhadap sikap dan kecocokan budaya calon karyawan oleh HRD dan keahlian teknis oleh user. Keahlian teknis yang unggul tetapi sikap yang buruk akan mengurangi peluang diterima, begitu pula dengan sikap yang baik namun keahlian teknis yang kurang memadai.
Kesesuaian budaya juga menjadi faktor penting yang harus diperhatikan. Oleh karena itu, calon karyawan perlu mengembangkan baik sikap maupun keahlian teknisnya serta mampu menyesuaikan diri dengan budaya perusahaan yang dilamar guna meningkatkan peluang diterima dalam proses seleksi.
#PersonalDevelopment
#OptimasiKerja
#Karir