Siapa yang sekarang kalau mau cari lokasi/toko/tempat tujuan tidak cari di google map untuk mendapatkan rekomendasi rute tercepat? Saya rasa semua orang hampir selalu melakukannya kecuali memang tujuannya sudah familiar dan sudah tahu rute tercepat.
Untuk tujuan-tujuan yang sudah familiarpun kadang masih sering kita memastikan lagi via Google Map, entah itu lokasinya buka/tutup, berapa estimasi waktu sampai, rutenya macet atau tidak, dan banyak alasan lain.
Dari sisi business owner, titik Google Map sudah menjadi salah satu tools pendukung yang sudah seharusnya wajib di masukkan oleh business owner. Tapi beberapa business owner tidak aware tentang hal ini.
Beberapa aspek yang sering tidak diperhatikan:
1. Titik tidak sesuai. Kadang karena akurasi GPS yang kurang, titik real tidak sesuai dengan titik di map.
2. Informasi tidak lengkap (telp, web). No Telp ini penting agar orang bisa menghubungi dan mengkonfirmasi sebelum menuju lokasi
3. Jam buka dan tutup tidak ada atau tidak sesuai dengan kondisi real. Sebaiknya yang di publish adalah jam layanan, bukan jam kerja pegawainya.
4. Tidak ada foto/foto tidak relevan
5. Tidak merespon review, terutama yang memberikan rating kecil. Kalau rating kecil tidak dikelola dengan baik, nanti bintang yang tampil akan kecil juga.
Tapi disisi lain, adanya Maps ini menjadi mengurangi interaksi sosial. Jika dulu orang masih sering turun dari kendaraan dan bertanya bertanya pada orang dipinggir jalan tentang arah atau lokasi, maka kebiasaan ini sekarang sudah sangat jauh hilang.
Orang lebih nyaman dari awal berangkat sudah menyalakan navigasi map, lalu baru dimatikan setelah sampai.
Kemampuan mengingat jalan juga menjadi turun, karena selalu mengandalkan Map.
Tentunya setiap teknologi selalu ada plus minusnya. Tinggal kita sebagai pengguna, lebih bijak dalam memanfaatkan sisi baik dan meninggalkan sisi negatifnya.