Beberapa waktu terakhir muncul diskusi dan permasalahan yang sebenarnya core problemnya mirip-mirip.
1. Kualitas lulusan Bootcamp tidak siap kerja?
Skill dan pengetahuan memang tidak ada yang instan, semua butuh proses penyerap, memahami, dan implementasi. Permasalahan yang terjadi adalah ekspektasi terlalu tinggi dari hasil bootcamp ini. Peserta bootcamp berharap dapat secara cepat menguasai teknologi. Perusahaan pemakai berharap lulusan bootcamp siap terjun di real project yang mereka sedang kerjakan.
Bootcamp ini adalah salah satu cara pertumbuhan skill secara karbitan, kita tidak bisa berekspetasi terlalu tinggi. Karena hanya short term dan kurang jam terbang. Bagi peserta maupun recruiter harus menjaga ekspektasi, bahwa peserta bootcamp masih butuh jam terbang untuk benar-benar bisa diandalkan, dengan modal pengetahuan dan short project yang mereka dapatkan.
2. Startup dengan pendanaan sangat besar, apakah jaminan sukses?
Silakan cari di youtube, kisah-kisah startup yang mendapatkan pendanaan jumbo tapi mereka gagal dalam mempertahankan bisnisnya. Rata-rata lesson learned yang kita dapatkan adalah pertumbuhan mereka karbitan, bukan organik.
Ada yang terlalu massif melakukan penambahan SDM, tapi berakhir banyak layoff karena bisnisnya berkurang relevansinya.
Ada yang terlalu berambisi melebarkan cakupan bisnisnya untuk menguasai end-to-end proses bisnis yang terlalu besar, akhirnya tidak jago dimanapun.
Ada yang terlanjur berinvestasi terlalu banyak tapi kemudian investasinya tersebut tidak relevan lagi. Sehingga malah menjadi beban.
3. Sertifikasi tanpa implementasi
Banyak orang mengejar sertifikasi untuk meningkatkan value diri dan menambah portofolio serta gelar. Tapi banyak juga yang ketika dilakukan verifikasi melalui interview, tidak bisa membuktikan value dari sertifikasinya tersebut. Hal itu juga diakibatkan cara instan dalam sertifikasi. Sertifikasi dimana kita tidak terjun secara intens di bidang tersebut, menyebabkan orang sedikit referensi akan real case yang dihadapi.
Misal fresh graduate mengejar sertifikasi Scrum Master/Project Management, sementara dia sendiri belum pernah terlibat secara real dalam memimpin project. Maka sangat mungkin dia akan lulus sertifikasi, tapi ketika diajak menyelesaikan masalah real, kualitas solusinya akan rendah, karena jam terbang yang belum teruji, kebanyakan hanya berbasis text book.
Itu mungkin beberapa case pertumbuhan organik vs karbitan. Sesungguhnya pertumbuhan organik memang paling baik, tapi pertumbuhan karbitan tidak salah juga, tapi harus hati-hati dan menjaga ekspektasi agar hasilnya sebaik pertumbuhan organik