Sebagian orang yang sudah memiliki kualitas tulisan yang sangat bagus, tentu saja itu bukanlah hasil yang instan, tapi dari pembiasaan dan jam terbang menulis yang panjang.
Jurnalis juga merupakan salah satu profesi yang menuntut harus selalu menulis, karena memang itu pekerjaannya. Makanya banyak jurnalis senior yang tulisannya selalu berbobot dan menarik untuk dibaca. Itu hasil dari setiap hari menulis di media tempat dia bekerja.
Itulah kenapa sekarang kalau kita baca media online, kualitas tulisannya secara umum di bawah dari media cetak. Media online cenderung mengejar kecepatan berita publish.
Untuk mendapatkan kualitas media online yang lebih baik, kita bisa membaca media online yang terbit tidak setiap hari. Secara umum pembahasan didalamnya lebih mendalam dan lebih berkualitas.
Dari sisi kita, kalau pekerjaannya bukan jurnalis, harus secara mandiri meningkatkan skill menulis. Peningkatan skill bukan hanya lewat training, tapi juga langsung praktek.
Menulis di blog ataupun di linkedin merupakan salah satu media yang bisa dimanfaatkan untuk mengasah skill menulis.
Disini, saya melihat banyak yang mulai berkomitmen untuk menulis. Dari yang hanya berani mulai menulis, sampai juga ada yang mengikuti program 30 hari komitmen menulis setiap hari.
Untuk bisa menulis, tidak perlu memikirkan akan berapa banyak yang like/comment. Tidak perlu memikirkan apa yang dilakukan orang lain. Asal tulisan kita tidak menjelek-jelekkan pihak lain, kita harus terus PD menulis.
Konsistensi merupakan hal yang berat dari menulis itu sendiri. Semangat di awal, belum tentu akan terus konsisten menulis. Kunci dari konsistensi adalah komitmen dari kita bahwa untuk bisa membuat tulisan berkualitas, jam terbang harus banyak.
Manfaat besar dari kebiasaan menulis ini adalah kualitas konten korespondensi kita akan meningkat. Korespondensi itu apa aja sih? Email, Surat-menyurat, dokumen formal pekerjaan.