Skip to content
Home » Efisiensi Tanpa Investasi? Itu Seperti Pangkas Ranting Pohon

Efisiensi Tanpa Investasi? Itu Seperti Pangkas Ranting Pohon

Kenapa perlu investasi? Kan jadi nambah cost, tidak sejalan dengan efisiensi

Banyak perusahaan mengartikan efisiensi sebagai “mengurangi biaya”. Tapi apakah benar efisiensi hanya soal cost cutting?

Tidak selalu.

Efisiensi yang “nyata” adalah ketika rasio output terhadap total sumber daya meningkat, bukan sekedar memangkas biaya.

Jalan pintasnya yang sering diambil adalah melakukan pemangkasan tim/pengeluaran. Hal itu bisa jadi benar tapi bisa juga sebuah bumerang. Jika sumber daya dikurangi tanpa perbaikan proses, akan membuat “kepincangan” bisnis.

Contoh umum: PHK atas nama efisiensi

Padahal PHK proses yang berat dan ongkosnya mahal. Ada Biaya pesangon, kompensasi lainnya, transisi, dan beban mental bagi tim yang terisisa. Ini membuat cost yang dikeluarkan tidak sedikit.

Lalu apa yang seharusnya dilakukan?
Investasi yang cermat bukan pemborosan. Investasikan 4 pilar utama :
– Man (Peningkatan kapasitas sdm)
– Method (Perbaikan metode kerja)
– Machine (Pembaruan Tools/perangkat kerja yang lebih produktif)
– Material (Penggunaan material kerja & bahan yang berkualitas)

Ini akan bisa menyasar semua aspek yang akan meningkatkan kinerja secara keseluruhan.

Kuncinya: hitung secara cermat potensi ROI, apakah investasi yang akan dilakukan akan memberikan timbal balik: Kapan dan seberapa banyak.

Salah satu metode klasik efisiensi struktural adalah: Headcount Negatif.

1. Tidak memperpanjang kontrak PKWT tim non core yang habis
2. Tidak mengganti tim non core yang resign
2. Re-organisasi dan re-definisi ulang jobdesc
3. Rotasi-mutasi sesuai struktur yang baru

Langkah ini perlu pendampingan pihak eksternal, agar lebih obyektif dalam menata dan mendefinisikan ulang.

Kami pun menerapkan langkah ini. Melakukan pembenahan dengan menggandeng konsultan eksternal. “Bertapa” selama 6 bulan bersama konsultan eksternal untuk memperbaiki proses dan peran setiap role, serta melihat blind spot yang tidak di lihat tim internal.

Tim eksternal mampu memberikan insight yang membangun dan disesuaikan dengan kondisi perusahaan.

Hasil Nyatanya?
1. Produktivitas meningkat
2. Tugas tiap role lebih jelas
3. Tim paham apa yang harus dilakukan untuk mencapai kinerjanya
4. Perusahaan memiliki justifikasi untuk menaikkan gaji secara massal sesuai kontribusi

Kuncinya apa?

Cuma Satu: Jangan merasa sudah baik dan paling benar. Jangan anggap orang luar tidak tahu apa apa dan tidak bisa membuat anda lebih baik.

Belajar memang harus dari gelas kosong. Kadang, perbaikan datang dari luar kaca jendela rumah kita.

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *